Kita semua pasti pernah mengalami bagaimana hidup kita dalam situasi yang sangat tidak menyenangkan. Diwarnai kekuatiran, ketakutan, dan seperti mau mati rasanya. Tapi dalam keadaan seperti itu hanya satu yang bisa kita lakukan, yaitu berteriak minta tolong pada Tuhan. Dan hebatnya Tuhan punya 3 cara menangani badai yang sedang kita hadapi.
Menembus Badai
Mazmur pasal 23 yang
terkenal berkata
”Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; ”(ayat 4a). Daud tahu dengan benar bagaimana keadaan di “Lembah Kekelaman”
karena sepanjang hidupnya dia terus berlari dan bersembunyi dari Raja Saul yang ingin membunuhnya.Daud berkata bahwa Allah akan berjalan bersamanya dalam kegelapan, menemaninya dalam lembah kekelaman yang dipenuhi oleh bayangan kematian sekalipun bayangan kematian bukanlah kematian yang sebenarnya, karena bayangan tidak akan bias menyakiytimu. Allah juga tidak akan menjauhkan kita dari badai tapi Dia akan menemani kita melewati badai.
Menenangkan Badai
Ketika Yesus pergi bersama para murid ke seberang lautan, Dia tahu bahwa mereka akan menghadapi badai yang besar, tapi Dia tetap menyuruh mereka untuk pergi. Kadang memang
Allah mengirim kita ke dalam badai kehidupan agar kita belajar untuk bergantung padaNya atau berseru minta tolong padaNya. Coba ingat, peristiwa tersebut adalah ideNya seperti kata Firman Tuhan dalam Mrk. 4:35 : Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang". Ketika angin topan muncul, sehingga perahu mereka penuh dengan air, mereka berteriak pada Yesus “Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” (Mrk 4:37-38). Sekarang coba pikirkan… Apakah perahu tersebut akan tenggelam dan semua yang di dalamnya juga akan mati tenggelam bersama Yesus? Apakah Yesus bias tenggelam? Tentu saja tidak. Di sinilah saat ketika Yesus tahu benar bahwa mereka akan masuk ke dalam badai, dan Dia ingin
agar murid-muridNya tahu Dia adalah Tuhan serta Dia bias berbicara pada badai "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduhsekali.(Mrk. 4:39), Kemudian Yesus mengomeli mereka "Mengapa kamu begitu takut? Mengapakamu tidak percaya?"
(Mrk. 4 : 40). Badai tersebut ditujukan dengan penuh kuasa untuk menunjukkan kepada para murid bahwa iman mereka masih sangat lemah. Bahkan ketika Yesus ada bersama mereka, masih adakah
yang perlu dikhawatirkan? Terkadang memang Yesus akan mendorong kita masuk dalam badai untuk meihat apakah kita percaya padaNya dan saat itu jugaDiabisamemarahibadaitersebut.
Persiapkan diri kita untuk Badai
Jika saat
ini anda tidak sedang mengalami badai hidup, bersiaplah, karena bisa saja ada badai
yang akan datang. Mungkin juga anda sudah pernah mengalami dan bahkan sedang menghadapi
badai. Senang sekali rasanya bisa keluar dari badai tapi sangat tidak menyenangkan
bila masih berada dalam badai. Kita harus belajar memujiNya saat dalam badai.
Kita harus menyiapkan hati kita untuk badai lain yang akan datang. Sebuah iman
yang tidak diuji maka tidak bisa dipercaya. Allah berbicara melalui nabi Yesaya
: “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui
sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api,
engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” (Yes.
43:2). Paulus menasihati jemaat Korintus :"Cukuplah kasih karunia-Ku
bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu
terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi
aku (2 Kor. 12:9).
Akhirnya
Kita pada
dasarnya berada dalam salah satu dari ketiga keadaan ini; Kita yang akan menghadapi
badai, telah melewati badai, atau sedang bersiap masuk dalam badai. Kita semua pernah
merasakan masa dimana kita menderita dalam badai, tapi kita juga punya Tuhan
yang berkuasa atas badai. Angin topan patuh pada perintahNya dan tidak akan makin
besar atau berakibat lebih buruk diluar yang Tuhan ijinkan. Ini hanya masalah kepercayaan
kita padaNya karena “Bila ada sesuatu yang tidak bisa kita lewati, Tuhan akan menolong
kita untuk terbang di atasnya.”
------
Hai...
Anda senang dengan artikel ini silahkan berikan jempol dan pastikan beri komentar yang positif ya.
Anda bisa juga membagikannya ke teman, sahabat, keluarga, atau rekan kerja. Gampang kok... klik saja salah satu icon media sosial yang ada di bagian kiri layar (kanan anda) sesuai selera anda. Biar bisa semakin banyak orang yang tahu dan ikut senang juga. Ketemu lagi ya di postingan berikutnya.
Salam hangat,
Salam hangat,
0 Komentar