Salah satu fakta Natal yang paling membingungkan adalah bahwa Allah datang ke bumi dalam rupa manusia dan lahir di sebuah kandang. Mengapa? Sebagai Raja Damai Ia dapat memiliki sebuah istana, tetapi Ia tidak melakukannya. Tidak ada satu hal pun dalam Alkitab terjadi secara kebetulan. Setiap peristiwa yang dicatat mempunyai tujuan tertentu. Allah mau mengajarkan kepada kita beberapa pelajaran penting melalui kelahiran Kristus dengan cara yang hina itu.
Nampaknya jelas bahwa kandang dan palungan melambangkan hati manusia. Nabi Yeremia mengatakan kepada kita bahwa hati manusia "lebih licik daripada segala sesuatu, dan sudah membatu" (Yeremia 17:9). Kebenaran pertama yang tidak menyenangkan yang kita harus cerna ialah sebuah kandang dan tidak peduli bagaimanapun kita mencoba menyamarkan penyataan itu, namun baunya yang busuk tetap melekat.
Kita tidak mengundang teman-teman kita untuk makan bersama dengan kita di sebuah kandang. Kita membawa mereka ke dalam rumah kita. Dan sekali lagi kandang itu laksana hati kita yang kita tidak mau siap dibuka untuk sesama kita. Kita lebih suka mereka melihat ruang tamu kita yang indah dan bersih daripada menginspeksi "kandang kita yang bau." Tetapi Kristus lahir di sebuah kandang untuk memperlihatkan kepada kita bahwa Ia tahu dunia macam apa yang didatangi-Nya, dunia yang penuh dengan kekejaman, kerakusan, perang, pementingan diri sendiri, dan dosa. Tujuan-Nya adalah bukan untuk menikmati yang terbaik yang dapat ditawarkan dunia, tetapi untuk membersihkan isinya, yang dilambangkan dengan kandang. Inkarnasi-Nya mempunyai maksud yang didorong oleh kasih.
Tetapi ada alasan lain kelahiran Kristus di dalam kandang. Ia menjadi "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29). Sejak dari semula Allah telah merencanakan bahwa "tanpa menumpahkan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22). Kristus adalah Anak Domba yang akan dikorbankan demi kita, untuk menanggung hukuman kita supaya kita dapat diampuni. Tempat apa lagi yang lebih layak bagi seekor anak domba selain sebuah kandang -- atau sebuah gudang. Bukan persoalan kebetulan bahwa Maria dan Yusuf tidak bisa mendapatkan kamar di penginapan pada waktu tiba di Bethlehem. Kedatangan mereka ke kandang dan palungan sesuai dengan pra-pengetahuan Allah dan perencanaan yang pas. Allah mempunyai rencana untuk hidup Anda, juga. Hidup Anda tidak diserahkan kepada faktor kebetulan. Tatkala Allah menciptakan manusia, Ia tahu bahwa manusia akan memanfaatkan kebebasannya untuk melakukan dosa. Dan karena itu Ia menyiapkan suatu penangkal untuk dosa. Jauh sebelum Kristus lahir di Bethlehem, Allah menubuatkan bahwa akan ada kebencian antara Setan Si penipu, dan Benih perempuan (Kejadian 3:15). Keturunan perempuan itu tidak lain adalah perawan Maria, yang akan melahirkan Yesus Kristus. Kebencian dan peperangan ini akan terus berlanjut antara benih Setan, yaitu orang-orang yang jatuh dalam dosa, dan Benih perempuan itu, yaitu Yesus Kristus, yang akan datang ke dalam dunia ini. Nubuatan itu mengatakan bahwa Ia akan meremukkan kepala Setan, yaitu membinasakan kuasa Setan. Tetapi Setan hanya dapat meremukkan tumit Kristus, menimbulkan luka yang tidak lama. Ayat ini adalah ayat yang kita sebut proventangelium -- Injil atau Kabar Baik pertama. Ayat ini adalah pesan pertama yang Allah katakan tentang kelahiran Kristus. Ayat ini menyatakan bagaimana Allah merencanakan untuk menyelamatkan manusia dan menolong mereka dari jerat Setan yang ke dalamnya manusia menjatuhkan diri secara sukarela.
Salib Kristus adalah peremukan simultan terhadap tumit Kristus dan permulaan peremukan kepala Setan yang berarti pemusnahan kuasanya. Di salib, Kritus membinasakan kuasa Setan yang mencoba mengikat manusia ke dalam dosa selamanya, dengan menanggung kepada diri-Nya sendiri seluruh hukuman untuk semua dosa, yang adalah kematian -- keterpisahan kekal dari Allah -- dan membangkitkan tubuh manusia dari kubur untuk hidup kekal.
Sekarang untuk sementara waktu Setan masih bebas bertindak untuk menyakiti tumit Kristus, yaitu menyakiti orang Kristen. Tetapi kekalahan terakhirnya sedang menjelang, dan ini akan terjadi sebagai akibat dari Benih perempuan, "bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kakinya" (1Korintus 15:24-25). Kesudahan Setan digambarkan dalam Wahyu 20:10, "dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya." Program ini sudah ditentukan sebelumnya oleh Dia yang telah lahir sebagai anak domba dan terbaring di palungan. Sungguh merupakan sesuatu yang mengerikan jatuh ke dalam tangan Kristus tatkala Ia bukan lagi sebagai Anak Domba Allah yang mengangkut dosa dunia melainkan telah menjadi Singa dari Yehuda, Tunggul Daud, seperti yang dinubuatkan (Wahyu 5:5).
Sebagai pembuka bagi pengorbanan akhir Kristus sebagai Anak Domba, Allah telah menetapkan pengorbanan binatang oleh orang Yahudi untuk pengampunan dosa. Binatang yang dapat dikorbankan orang Yahudi adalah anak domba, terutama seperti dicatat dalam Keluaran 12, yang menggambarkan pembebasan mereka dari Mesir. Darah Anak Domba Paskah melindungi umat Israel dari pembalasan malaikat maut; dan Darah Anak Domba Allah, Yesus Kristus, adalah satu-satunya pelindung yang bisa kita dapatkan dari hukuman terhadap dosa kita yang sepantasnya kita terima. Kristus memperkenankan semua orang bertobat sekarang dan menerima Dia sebagai Anak Domba Allah, sementara mereka masih memunyai kesempatan.
0 Komentar